Benarkah Headset Berbahaya Bagi Telinga?
Ilustrasi Pixabay/nastya_gepp |
Apakah kalian termasuk orang yang suka mendengarkan musik menggunakan headset? Mendengarkan musik memang lebih nyaman menggunakan headset. Selain tidak mengganggu orang lain, suara juga terdengar lebih baik karena langsung terhubung ke telinga kita. Kita bisa mendengarkan musik sambil olahraga, sambil bekerja, maupun saat berkendara. Sangat praktis bukan? Sayangnya perangkat yang sangat memudahkan kita untuk mendengarkan musik maupun berbicara telepon tersebut ternyata berbahaya bagi kesehatan telinga kita loh...
Berdasarkan salah satu penelitian yang dipublikasikan pada Journal of the American Medical Association, penggunaan dari segala jenis headphone memicu pada hilangnya pendengaran, terutama pada remaja dan anak-anak muda. Namun, bukan berarti hal tersebut tidak berlaku pada orang dewasa. World Health Organization (WHO) memperkirakan lebih dari satu milliar kaum muda berada dalam bahaya kehilangan pendengaran akibat penggunaan perangkat audio portabel, termasuk smartphone.
Bukan hanya remaja, mereka yang menggunakan heaset lebih dari 90 menit sehari dapat merusak pendengarannya. Bahaya dari penggunaan headset terletak pada volume dan durasinya. Hal tersebut dikarenakan pada dasarnya suara keras bersifat merusak bagi telinga.
Bagaimana Suara Keras Merusak Telinga
Ketika gelombang suara mencapai telinga, akan menyebabkan gendang telinga bergetar. Getaran tersebut kemudian ditransmisikan ke bagian dalam telinga melalui beberapa tulang kecil untuk mencapai koklea. Koklea merupakan suatu ruang di bagian dalam telinga yang dipenuhi dengan cairan yang terdiri dari sekitar 18000 rambut-rambut halus atau cilia.
Ketika getaran suara mencapai koklea, cairan didalamnya akan bergetar, dan menyebabkan cilia bergerak. Semakin keras suatu suara, akan menyebabkan getaran yang semakin besar, yang membuat cilia dalam koklea bergerak semakin aktif.
Ketika kita mendengar suara yang keras terlalu lama, sel-sel cilia ini akan kehilangan sensitifitasnya terhadap getaran. Ini dikarenakan sel-sel cilia rentan untuk menjadi bengkok atau terlipat. Hal inilah yang menjelaskan sensasi kehilangan pendengaran sementara setelah kita mendengarkan suara keras seperti saat menonton konser musik.
Sel-sel cilia membutuhkan waktu untuk pulih dari getaran ekstrem yang diakibatkan oleh suara keras. Dalam beberapa kasus, sel-sel cilia tersebut bahkan tidak bisa memulihkan diri. Cilia yang mengalami kerusakan yang besar tidak dapat berfungsi normal lagi. Hal inilah yang memicu terjadinya kehilangan pendengaran.
Sampai saat ini, belum ada pengobatan yang tersedia untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada telinga bagian dalam. Headset menyebabkan kerusakan pada telinga bagian dalam, sama halnya seperti suara keras lainnya. Namun headset tidak harus mengeluarkan suara yang keras untuk merusak telinga. Bahkan dengan mendengarkan headphone atau headset dengan suara sedang, dapat merusak telinga lama-kelamaan.
Semakin keras suara, semakin cepat kerusakan yang ditimbulkan. Tetapi suara yang tidak terlalu keras dapat juga menyebabkan kerusakan seiring dengan berjalannya waktu.
Apa Saja Bahaya Dari Penggunaan Headset
1. Kerusakan pada telinga.
Para ahli menyarankan kita untuk jangan terlalu sering menggunakan headset, apalagi jika volumenya melebihi 85 desibel (db). Pastikan telinga kita diberi kesempatan untuk beristirahat. Pemaparan terhadap suara keras untuk waktu yang lama dapat mempengaruhi ambang pendengaran manusia, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan gangguan pendengaran secara permanen.
2. Telinga bisa infeksi.
Kebersihan headset yang tidak terjaga dapat mengakibatkan infeksi akibat kuman dan bakteri. Sebaiknya simpanlah headset di tempat yang bersih dan jangan saling meminjam headset.
3. Radiasinya bisa merusak otak.
Headset memancarkan gelombang elektromagnetik yang diduga berpengaruh terhadap listrik di otak. Namun, belum diketahui seberapa besar efeknya pada otak manusia.
Saran Penggunaan Headset Maupun Headphone Yang Benar
1. Mengurangi volume suara.
Kita telah mengetahui bagaimana suara keras dapat merusak telinga, karenanya aturlah volume suara dari perangkat audio yang kita gunakan. Sebaiknya usahakan agar orang di sekitar kita tidak bisa mendengar suara dari headset kita, tetapi kita masih bisa mendengar suara sekitar.
2. Gunakan headset yang tepat.
Sebaiknya pilihlah headset yang memiliki efek meredam noise, sehingga kita tidak perlu mendengar dengan volume besar. Selain itu, gunakan headset besar, karena dengan headset yang besar, suara lebih terdistribusi dan lebih menutupi suara bising dari luar. Headset yang kecil mempunyai speaker kecil dengan volume besar yang diletakkan di lubang telinga. Sudah pasti memberikan efek yang lebih besar pada pendengaran dibandingkan dengan headset yang hanya ditempel pada telinga luar.
3. Batasi waktu pemakaian.
Belum diketahui dengan pasti berapa lama waktu penggunaan headset yang aman setiap harinya. Namun, ada baiknya kita mengikuti aturan 60/60, yaitu jangan mendengarkan dengan volume lebih dari 60% untuk waktu lebih dari 60 menit setiap harinya.
Pada dasarnya headset diciptakan untuk kemudahan kita. Sekarang kita sudah mengetahui bahaya dari penggunaan headset dan cara penggunaan yang benar. Inilah pentingnya mengetahui resiko penggunaan headset berlebihan, sehingga kita bisa melakukan langkah pencegahan lebih dini. Jadi, lindungilah pendengaranmu dan jangan khawatir, kita masih bisa tetap menikmati musik tentunya dengan memperhatikan kesehatan telinga kita. ^_^
Referensi:
https://www.audiorecovery.com/blog/do-headphones-increase-your-risk-hearing-loss
https://www.hearing-care.org/safe-listening-practices-headphones/
https://doktersehat.com/bahaya-pemakaian-headset-bagi-telinga-dan-otak/