Tentang Rokok Elektrik, Cara Kerja, Hingga Efeknya Bagi Kesehatan

Ilustrasi Rokok Elektrik pixabay.com/pixellogger


Rokok merupakan salah satu penyebab kematian terbesar di dunia. Merokok dapat meningkatkan resiko terkena stroke, serangan jantung, asma, diabetes, dan beberapa kanker.

Rokok yang menyala mengeluarkan gas-gas berbahaya seperti karbon monoksida dan hidrogen sianida. Asap rokok juga mengandung tar yang bersifat karsinogen. Munculnya rokok elektrik yang disebut-sebut lebih aman tampaknya menjadi solusi bagi para pecandu rokok.

Penggunaan rokok elektrik telah meningkat secara eksponen dalam beberapa tahun terakhir. Tetapi, hingga saat ini keberadaan rokok elektrik masih menjadi kontroversi. Benarkah rokok elektrik bahayanya lebih sedikit jika dibandingkan dengan rokok konvensional? Apakah efeknya bagi kesehatan?



Apa Itu Rokok Elektrik (E-Cigarettes)

Rokok elektrik atau e-cigarettes merupakan perangkat elektronik yang yang dioperasikan menggunakan baterai untuk melakukan pemanasan cairan guna menghasilkan uap yang kemudian dihisap.

Bentuknya dapat menyerupai rokok tembakau tradisional (cerutu) atau pipa atau bahkan barang sehari-hari seperti pena atau memori usb.

Terlepas dari desain dan penampilannya, perangkat ini umumnya beroperasi dengan cara yang sama dan terbuat dari komponen yang sama.



Komponen Rokok Elektrik

Sebagian besar rokok elektrik terdiri dari empat komponen utama diantaranya:
  1. Catridge atau Reservoir
  2. Merupakan wadah tempat menampung larutan e-liquid yang mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia lainnya.
  3. Ruang Penguapan atau Elemen Pemanas (Atomizer)
  4. Sumber Daya (Baterai)
  5. Corong Tempat Menghirup



Cara Kerja Rokok Elektrik

Saat pengguna menghisap corong, sensor mengaktifkan elemen pemanas yang menguapkan larutan cairan beraroma (e-liquid) yang masuk ke ruang penguapan. E-liquid kemudian berubah menjadi kabut (aerosol) yang dihirup ke paru-paru.

Rokok elektrik tersedia dalam berbagai rasa seperti ceri dan permen karet, sehingga meningkatkan daya tarik bagi remaja.



Kelebihan Rokok Elektrik

Kelebihan utama dari rokok elektrik dibandingkan dengan rokok biasa adalah rokok ini tidak menghasilkan residu tar atau gas beracun yang ditemukan dalam asap rokok pada umumnya.



Efek Rokok Elektrik Bagi Kesehatan

1. Otak

Meskipun rokok elektrik tidak mengandung tar, tetapi kebanyakan rokok elektrik mengandung nikotin, yang sifatnya adiktif dan memicu perubahan pada otak remaja. Nikotin ini juga dapat mempengaruhi perkembangan janin.

2. Paru-paru

Rokok elektrik membuat paru-paru terpapar berbagai zat, salah satunya adalah diacetyl yang dapat menyebabkan penyakit paru-paru parah dan tidak dapat disembuhkan.

Selain itu, e-liquid dari merek tertentu mengandung nikel dan kromium tingkat tinggi. Ini dapat menyebabkan terjadinya masalah pernafasan.

3. Jantung

Rokok elektrik dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah, sehingga membuat jantung bekerja lebih keras untuk menyalurkan oksigen ke sel tubuh. Dalam jangka panjang, hal ini bisa meningkatkan resiko serangan jantung dan stroke.

4. Sistem Imun

Sebuah penelitian menemukan bahwa rokok elektrik dapat menekan kinerja ratusan sistem kekebalan tubuh.

5. Tingkah Laku

Kandungan nikotin dapat menyebabkan kecanduan pada pemakaian rokok dan ganja. Hal ini dapat secara permanen mengurangi kontrol impuls, melemahkan perhatian dan konsentrasi, serta menyebabkan gangguan mood.



Bagaimana Rokok Elektrik Membuat Kecanduan

Nikotin dalam e-liquid mudah diserap dari paru-paru ke dalam aliran darah ketika seseorang menggunakan rokok elektrik. Saat memasuki darah, nikotin merangsang kelenjar adrenalin untuk melepaskan hormon epinefrin. Epinefrin ini merangsang sistem saraf pusat dan meningkatkan tekanan darah, pernafasan, dan detak jantung.

Seperti halnya sebagian zat adiktif, nikotin meningkatkan kadar pembawa zat kimia di otak yang disebut dopamin. Kesenangan yang disebabkan oleh nikotin memotivasi beberapa orang untuk menggunakan nikotin lagi dan lagi.


Hingga saat ini, diperlukan lebih banyak penelitian mengenai konsekuensi kesehatan dari paparan berulang pada bahan kimia dalam penggunaan rokok elektrik. Tidak diketahui seberapa aman penggunaan rokok elektrik. Namun, nikotin dianggap dapat membuat ketagihan dan dapat menyebabkan perubahan di otak. Karenanya, sebaiknya jauhilah rokok dalam bentuk apapun.



Referensi:
https://www.health.harvard.edu/blog/electronic-cigarettes-good-news-bad-news-206072510010
https://www.drugabuse.gov/publications/drugfacts/electronic-cigarettes-e-cigarettes
https://medicalnewstoday.com/articles/216550.php
https://www.webmd.com/smoking-cessation/how-e-cigarettes-affect-body


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel