6 Dampak Buruk Sedotan Plastik Bagi Kesehatan

dampak buruk sedotan plastik
Ilustrasi flickr.com

Kamu mungkin pernah mendengar bahwa sedotan plastik itu berbahaya bagi lingkungan. Media sebenarnya telah memberi julukan Summer of Plastic Straw Bans. Dimulai dengan video viral penyu, diikuti oleh deklarasi Kardashian-West, dan sejak itu berkembang menjadi gerakan media sosial global (#StopSucking).

Mungkin hal ini sangat mengejutkan dan sulit untuk dipercaya bahwa hal sederhana seperti menggunakan sedotan ternyata merusak bagi tubuh dan lingkungan. Tetapi, semua orang yang selalu menggunakan sedotan perlu untuk mengetahui fakta ini.



Mengapa Orang Menggunakan Sedotan?

Menggunakan sedotan adalah kebiasaan bagi banyak orang. Banyak orang minum dari sedotan karena itu lebih mudah. Beberapa orang mengklaim menggunakan sedotan dapat mengurangi paparan gigi terhadap minuman manis dan berkarbonasi di mulut. Namun benarkah hal itu?



Dampak Buruk Sedotan Bagi Kesehatan


1. Kembung dan Kentut

Menggunakan sedotan berarti menyeruput lebih dari sekadar minuman, kamu juga menelan udara berlebih. Mirip dengan menggunakan sedotan, makan makanan terlalu cepat dan minum minuman berkarbonasi dapat berkontribusi untuk menelan banyak udara juga.

Hal ini dapat menyebabkan gejala pencernaan yang tidak nyaman, seperti perut kembung. Penumpukan udara berlebih di saluran pencernaan akan membuat tubuh menjadi lebih banyak membuang gas untuk melepaskan udara yang tertelan.


2. Gigi Berlubang

Minum dari sedotan tampaknya merupakan solusi yang baik untuk menghindari kerusakan gigi, tetapi mungkin tidak semudah yang kamu bayangkan.

Minum minuman manis atau asam melalui sedotan dapat meningkatkan kemungkinan gigi berlubang. Hal ini karena sedotan mengirim aliran cairan terkonsentrasi ke area kecil gigi, yang dapat mengikis enamel dan menyebabkan kerusakan gigi.


3. Gigi Bernoda

Mark Burhenne, seorang ahli bedah gigi, menambahkan bahwa menggunakan sedotan juga tidak mencegah pewarnaan. Itu semua tergantung posisi dimana sedotan berada di dekat gigi.


4. Menambah Kalori

Menurut Washington Post, sedotan dapat menyebabkan kamu minum lebih banyak daripada jika menggunakan gelas atau cangkir. Dan jika kamu menyeruput minuman berkalori tinggi, kamu bisa menambah berat badan.

Menggunakan sedotan tidak akan secara otomatis menyebabkan penambahan berat badan, tetapi itu bisa membuat kita lebih sulit untuk membatasi kalori minuman.


5. Keriput

Menurut ahli dermatologi dan kontributor RealSelf, Dr. Sejal Shah, menyeruput dengan sedotan adalah salah satu kebiasaan sehari-hari yang menyebabkan keriput.

Menggunakan sedotan secara teratur berarti otot-otot di sekitar bibir melakukan gerakan mengerucutkan berulang-ulang. Mengulangi gerakan ini memecah kolagen di dekat mulut, yang menyebabkan kerutan kulit permanen.


6. Sumber Bahan Kimia

Sedotan plastik sekali pakai terbuat dari polypropylene, sejenis plastik yang biasanya dibuat dari minyak bumi. Polypropylene dinilai aman dari makanan dalam jumlah yang ditentukan oleh Food and Drug Administration. Tapi ada bukti bahwa, bahan kimia dari polypropylene dapat larut ke dalam cairan dan dapat melepaskan senyawa yang dapat memengaruhi kadar estrogen, terutama jika terpapar panas, minuman asam atau sinar ultraviolet.


So, bagi kalian yang ingin terus menggunakan sedotan, ada banyak pilihan yang lebih ramah lingkungan. Demi alasan lingkungan dan karena dampaknya bagi kesehatan, kita perlu turut berkontribusi dalam mengurangi bahkan menghilangkan penggunaan sedotan plastik.



Referensi:
https://www.besthealthmag.ca/best-you/health/6-health-reasons-why-plastic-straws-are-actually-the-worst/
https://www.littlethings.com/dangers-drinking-straw/



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel