Mengenal Lebih Dalam Tentang Sinusitis


Sinus adalah sistem rongga kosong yang terhubung di tengkorak. Rongga sinus terbesar sekitar satu inci. Lainnya jauh lebih kecil. Mereka dilapisi dengan jaringan lunak, merah muda yang disebut mukosa. Biasanya, sinus kosong kecuali lapisan tipis lendir. Sebagian besar sinus mengalir ke hidung melalui saluran kecil atau jalur drainase yang oleh dokter disebut "meatus tengah".

Tidak diketahui dengan pasti mengapa manusia memiliki sinus. Salah satu teori adalah bahwa mereka membantu melembabkan udara yang kita hirup. Yang lain adalah bahwa mereka meningkatkan suara kita.



Apa Itu Sinusitis?

Sinusitis adalah peradangan atau pembengkakan jaringan yang melapisi sinus. Sinus yang sehat dipenuhi dengan udara. Tetapi ketika mereka tersumbat dan dipenuhi dengan cairan, kuman dapat tumbuh dan menyebabkan infeksi.

Sinusitis umumnya terjadi pada sinus paranasal, rongga yang menghasilkan lendir yang diperlukan agar saluran hidung bekerja secara efektif. Sinusitis terjadi ketika lendir menumpuk dan sinus menjadi meradang. Ini bisa akut atau kronis.

Meskipun tidak nyaman dan menyakitkan, sinusitis sering hilang tanpa intervensi medis. Namun, jika gejalanya bertahan lebih dari 7 hingga 10 hari, atau jika ada demam atau sakit kepala yang buruk, harus diperiksakan ke dokter.



Gejala-Gejala Sinusitis

Gejala sinusitis bervariasi, tergantung pada panjang dan beratnya infeksi. Gejala umumnya yaitu:
  • Nyeri pada wajah
  • Hidung tersumbat
  • Keluarnya cairan dari hidung
  • Indera penciuman berkurang
  • Batuk

Dalam kasus yang lebih lanjut, gejala-gejala berikut mungkin juga hadir:
  • Demam
  • Halitosis atau napas berbau busuk
  • Kelelahan
  • Sakit gigi
  • Sakit kepala


Penyebab Sinusitis

Sinusitis dapat berasal dari berbagai faktor, tetapi selalu akibat cairan menjadi terperangkap dalam sinus. Ini memicu pertumbuhan kuman. Faktor penyebab sinusitis diantaranya:
  • Virus. Pada orang dewasa, 90% kasus sinusitis disebabkan oleh virus.
  • Bakteri. Pada orang dewasa, 1 kasus dalam 10 disebabkan oleh bakteri.
  • Polutan. Bahan kimia atau iritasi di udara dapat memicu penumpukan lendir.
  • Jamur. Sinus bereaksi terhadap jamur di udara, seperti pada alergi jamur sinusitis (AFS), atau diserang oleh jamur, seperti pada sinusitis indolen kronis.


Faktor Risiko Sinusitis

Berikut ini faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena sinusitis:
  1. Infeksi saluran pernapasan sebelumnya, seperti flu biasa, polip hidung, atau pertumbuhan kecil di saluran hidung yang dapat menyebabkan peradangan.
  2. Kekebalan tubuh yang melemah, misalnya, karena kondisi kesehatan atau beberapa jenis perawatan.
  3. Reaksi alergi terhadap zat-zat seperti debu, serbuk sari, dan bulu hewan.
  4. Masalah struktural pada hidung, misalnya, septum yang menyimpang. Septum adalah tulang dan tulang rawan yang membagi hidung menjadi dua lubang hidung.


Jenis-Jenis Sinusitis

Sinusitis selalu melibatkan pembengkakan hidung dan penumpukan lendir, namun ada berbagai jenis, dan mereka dapat bertahan untuk jangka waktu yang berbeda. Jenis-jenis sinusitis diantaranya:

1. Sinusitis Akut

Ini berlangsung hingga 4 minggu dan merupakan jenis yang paling umum. Disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur pada rongga sinus, dan menyebabkan peradangan. Biasanya dimulai dengan gejala seperti pilek, hidung tersumbat, ketidaknyamanan di pipi, dahi, atau di sekitar mata, dan sakit kepala.

2. Sinusitis Sub-Akut

Gejala bertahan lebih lama dari periode akut normal, antara 4 dan 12 minggu.

3. Sinusitis Kronis

Gejalanya menetap atau terus-menerus kembali, selama 12 minggu atau lebih. Mungkin perlu perawatan yang lebih invasif, dan mungkin pembedahan. Gejala-gejala umumnya adalah hidung tersumbat, nanah di rongga hidung, demam, hidung beringus atau drainase postnasal berubah warna.



Apa Saja Langkah-langkah Untuk Mencegah Sinusitis?

Tidak ada cara pasti untuk mencegah sinusitis. Tetapi, beberapa hal berikut mungkin bisa membantu.
  • Jangan merokok, dan hindari asap rokok.
  • Sering-seringlah mencuci tangan, terutama selama musim dingin dan flu, dan cobalah untuk tidak menyentuh wajah.
  • Jauhi hal-hal yang kalian alergi.
  • Jauhi penderita pilek dan infeksi pernapasan lainnya.
  • Gunakan pelembab udara untuk melembabkan udara di rumah, dan jaga kebersihannya.
  • Lakukan pemeliharaan terhadap pendingin udara untuk mencegah pengumpulan jamur dan debu.


Pengobatan Sinusitis

Jika penderita memiliki infeksi sinus sederhana, dokter mungkin menyarankan penggunaan pencuci hidung yang mengandung dekongestan dan garam. Jika dokter memberi antibiotik, mungkin akan dikonsumsi selama 10-14 hari. Gejalanya biasanya hilang dengan pengobatan.

Udara hangat dan lembab dapat membantu jika penderita sinusitis kronis. Penderita bisa menggunakan vaporizer, atau menghirup uap dari panci berisi air hangat. Ada beberapa hal lain yang dapat dilakukan sendiri untuk membantu sinusitis kronis, diantaranya.
  • Kompres hangat dapat meredakan rasa sakit di hidung dan sinus.
  • Tetes hidung saline aman digunakan di rumah.
  • Tetes atau semprotan dekongestan yang dijual bebas dapat membantu. Namun, jangan memakainya lebih lama dari yang direkomendasikan.


Apa Yang Terjadi Jika Sinusitis Tidak Diobati?

Penderita akan merasakan sakit dan tidak nyaman. Dalam kasus yang jarang terjadi, sinusitis yang tidak diobati dapat menyebabkan meningitis, abses otak, atau infeksi tulang. Solusi terbaik adalah berobat ke dokter.




Referensi:
https://medicalnewstoday.com/articles/149941.php
https://www.webmd.com/allergies/sinusitis-and-sinus-infection




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel