Mengenal Penyebab Dan Jenis-Jenis Sakit Kepala
Sakit kepala mungkin lebih rumit daripada yang disadari kebanyakan orang. Jenis yang berbeda dapat memiliki serangkaian gejala sendiri, terjadi karena alasan unik, dan memerlukan perawatan yang berbeda.
Setelah kalian mengetahui jenis sakit kepala yang kalian miliki, maka kalian dapat menemukan perawatan yang paling mungkin membantu dan bahkan mencoba untuk mencegahnya. Baca terus untuk mengetahui dan mengidentifikasi jenis sakit kepala kalian, serta apa yang dapat dilakukan untuk meringankan gejalanya.
Apa Saja Penyebab Sakit Kepala?
Rasa sakit yang dirasakan selama sakit kepala berasal dari campuran sinyal antara otak, pembuluh darah, dan saraf di dekatnya. Saraf khusus di pembuluh darah dan otot kepala mengirim sinyal rasa sakit ke otak. Namun, tidak jelas bagaimana sinyal-sinyal ini diaktifkan pada awalnya. Penyebab-penyebab umum sakit kepala diantaranya:1. Penyakit
Dalam hal ini termasuk infeksi, pilek, dan demam. Sakit kepala juga sering terjadi pada kondisi seperti sinusitis (radang sinus), infeksi tenggorokan, atau infeksi telinga. Dalam beberapa kasus, sakit kepala dapat disebabkan oleh benturan ke kepala.2. Stres
Stres dan depresi, penggunaan alkohol, melewatkan waktu makan, perubahan pola tidur, serta terlalu banyak konsumsi obat dapat menjadi penyebab lain dari sakit kepala.3. Lingkungan
Lingkungan termasuk didalamnya sisa asap rokok, bau yang kuat dari bahan kimia rumah tangga atau parfum, dan makanan tertentu. Stres, polusi, kebisingan, dan perubahan cuaca adalah faktor lain yang mungkin memicu sakit kepala.4. Genetika
Sakit kepala, terutama sakit kepala migrain, cenderung bersifat menurun. Sebagian besar anak-anak dan remaja yang menderita migrain memiliki anggota keluarga lain yang juga mengalaminya. Ketika kedua orang tua memiliki riwayat migrain, ada kemungkinan 70% dari anak mereka juga akan menderita migrain. Jika hanya satu orang tua yang memiliki riwayat sakit kepala ini, risikonya turun menjadi 25% -50%.Dokter tidak tahu persis apa yang menyebabkan migrain. Sebuah teori yang populer adalah bahwa pemicu menyebabkan aktivitas otak yang tidak biasa, yang mengarah pada perubahan pembuluh darah di area tersebut. Beberapa bentuk migrain dikaitkan dengan masalah genetik pada area otak tertentu. Selain hal-hal tersebut, terlalu banyak aktivitas fisik juga dapat memicu terjadinya migrain pada orang dewasa.
10 Tipe Sakit Kepala
Sakit kepala adalah keluhan umum. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kebanyakan orang akan mengalami sakit kepala dari waktu ke waktu. Meskipun sakit kepala dapat didefinisikan sebagai nyeri di setiap wilayah kepala, namun penyebab, durasi, dan intensitas nyeri ini dapat bervariasi sesuai dengan jenis sakit kepala.International Classification of Headache Disorders (ICHD) mendefinisikan lebih dari 150 jenis sakit kepala. Ini dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu primer dan sekunder. Sakit kepala primer adalah salah satu yang tidak disebabkan oleh kondisi lain. Contohnya termasuk migrain dan sakit kepala tegang. Sementara, sakit kepala sekunder adalah gejala dari suatu hal lain yang terjadi di tubuh.
Di bawah ini akan dibahas lebih lanjut tipe-tipe sakit kepala yang paling umum.
1. Sakit Kepala Tegang (Tension Headache)
Sakit kepala tegang adalah jenis sakit kepala yang paling umum di antara orang dewasa dan remaja. Jenis ini menyebabkan rasa sakit ringan hingga sedang yang terasa di kedua sisi kepala, dan datang dan pergi seiring waktu.Tingkat keparahannya dapat bervariasi, tetapi jarang mencegah aktivitas normal. Penyebab sakit kepala ini tidak jelas, tetapi stres, kecemasan, dan depresi adalah pemicu umum. Obat penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen dan aspirin biasanya sangat efektif dalam mengurangi rasa sakitnya. Ketika sakit kepala tegang menjadi kronis, sebaiknya mengunjungi dokter untuk penanganan lebih lanjut.
Ada beberapa perawatan yang dapat membantu mencegah sakit kepala tegang, diantaranya:
- Tidur yang cukup
- Olahraga yang teratur dan lakukan peregangan
- Perbaiki postur duduk dan berdiri
- Lakukan tes mata
- Kontrol stres, kecemasan, atau depresi
- Lakukan akupunktur
2. Sakit Kepala Cluster (Cluster Headache)
Sakit kepala ini adalah yang paling parah. Penderita bisa mengalami rasa panas yang membakar atau menusuk di belakang atau di sekitar satu mata. Itu bisa berdenyut atau konstan. Rasa sakitnya bisa sangat buruk sehingga kebanyakan orang dengan sakit kepala cluster tidak bisa duduk diam.Disebut sakit kepala cluster karena cenderung terjadi dalam kelompok. Penderita mungkin mengalaminya satu hingga tiga kali sehari, biasanya sekitar waktu yang sama setiap hari, dan dapat berlangsung 2 minggu hingga 3 bulan. Setiap serangan sakit kepala berlangsung 15 menit hingga 3 jam. Sakit kepala ini tiga kali lebih mungkin terjadi pada pria daripada pada wanita.
Gejala-gejala lain dari sakit kepala ini termasuk mata berair, kelopak mata bengkak, hidung tersumbat atau berair, serta sensitif terhadap cahaya dan suara. Penyebab sakit kepala cluster tidak jelas, tetapi lebih cenderung terjadi pada perokok. Mereka yang mengalami jenis sakit kepala ini harus berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
3. Migrain
Sakit kepala migrain sering digambarkan sebagai nyeri yang berdenyut kencang pada satu sisi kepala. Seiring dengan rasa sakit, penderita memiliki gejala lain, seperti:- Sensitif terhadap cahaya, kebisingan, atau bau
- Mual atau muntah
- Kehilangan selera makan
- Sakit perut
Sekitar sepertiga dari penderita mengalami aura sebelum timbulnya migrain. Aura merupakan gangguan visual dan sensorik yang biasanya berlangsung antara 5 dan 60 menit. Gejalanya dapat mencakup:
- Melihat garis zig-zag, lampu berkedip, atau bintik-bintik
- Hilangnya sebagian penglihatan
- Mati rasa
- Kelemahan otot
- Kesulitan berbicara
Siapa pun yang mengalami migrain untuk pertama kali, harus segera ke dokter. Migrain cenderung berulang, dan setiap serangan dapat berlangsung hingga 3 hari. Bagi banyak orang, ini adalah kondisi seumur hidup.
Meskipun migrain dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak, itu tiga kali lebih mungkin terjadi pada wanita daripada pria. Penyebab migrain tidak sepenuhnya dipahami. Namun, sering bersifat menurun dalam keluarga. Migrain juga lebih sering terjadi pada orang dengan kondisi tertentu, seperti depresi dan epilepsi.
Pemicu migrain meliputi:
- Stres dan kecemasan
- Gangguan tidur
- Perubahan hormonal
- Melewatkan makan
- Dehidrasi
- Beberapa makanan dan obat
- Lampu terang dan suara keras
Serangan migrain dapat dikurangi dengan beristirahat di tempat yang gelap dan sunyi, menempatkan kompres es atau kain dingin di dahi, serta minum air putih.
4. Alergi Atau Sakit Kepala Sinus (Sinus Headache)
Sakit kepala sinus disebabkan oleh sinusitis, pembengkakan sinus yang biasanya disebabkan oleh infeksi atau alergi. Gejalanya terdiri atas nyeri di sekitar mata, pipi, dan dahi. Rasa sakitnya bisa memburuk dengan gerakan dan kadang-kadang bisa menyebar ke gigi dan rahang.Sakit kepala ini biasanya disertai dengan keluarnya cairan hidung yang tebal berwarna hijau atau kuning. Gejala lain yang mungkin terjadi diantaranya hidung tersumbat, demam, mual, dan sensitivitas terhadap cahaya atau suara.
Sakit kepala sinus jarang terjadi. Jika tidak ada gejala hidung, sakit kepala seperti ini lebih cenderung menjadi migrain. Sakit kepala sinus dapat diobati dengan obat penghilang rasa sakit dan dekongestan hidung. Penderita harus mengunjungi dokter jika gejalanya tidak membaik dalam seminggu.
5. Sakit Kepala Hormon (Hormone Headache)
Sakit kepala sering dikaitkan dengan perubahan kadar hormon selama menstruasi, atau disebut migrain menstruasi. Ini disebabkan karena perubahan alami kadar estrogen. Kadang terjadi pada hari-hari sebelum atau selama menstruasi, atau kadang-kadang selama ovulasi.Sakit kepala terkait hormon juga dapat disebabkan oleh kontrasepsi oral, menopause, dan kehamilan. Teknik relaksasi, yoga, akupunktur, dan pola diet yang dimodifikasi dapat membantu mencegah sakit kepala ini.
6. Sakit Kepala Kafein (Caffeine Headache)
Konsumsi kafein yang banyak (lebih dari 400 mg) terkadang dapat menyebabkan sakit kepala mirip migrain. Kafein memengaruhi aliran darah ke otak, karenanya memiliki terlalu banyak kafein bisa membuat sakit kepala.Efek kafein bervariasi dari orang ke orang, tetapi mengurangi asupan bisa mengurangi risiko sakit kepala. Membatasi konsumsi kafein kadang-kadang direkomendasikan untuk orang yang menderita migrain kronis.
7. Sakit Kepala Saat Bekerja (Exertion Headache)
Sakit kepala saat bekerja disebabkan oleh latihan fisik yang berat seperti olahraga. Sakit kepala ini biasanya sangat singkat, tetapi kadang-kadang bisa bertahan hingga 2 hari.Diperkirakan bahwa aktifitas fisik yang berat menyebabkan peningkatan aliran darah ke kepala, yang dapat menyebabkan sakit kepala yang berdenyut di kedua sisi kepala. Jenis sakit kepala ini bisa diredakan dengan mengkonsumsi analgesik, seperti aspirin dan ibuprofen.
8. Sakit Kepala Hipertensi (Hipertension Headache)
Tekanan darah tinggi dapat menyebabkan sakit kepala, dan sakit kepala semacam ini menandakan keadaan darurat. Ini terjadi ketika tekanan darah menjadi sangat tinggi. Jenis sakit kepala ini biasanya hilang segera setelah tekanan darah terkendali dengan baik, dan tidak akan terulang kembali selama tekanan darah terus dikontrol.Sakit kepala hipertensi biasanya akan terjadi di kedua sisi kepala. Penderita juga mungkin mengalami perubahan dalam penglihatan, mati rasa atau kesemutan, mimisan, nyeri dada, atau sesak napas. Jika mengalami sakit kepala hipertensi, harus segera mencari perawatan medis.
9. Sakit Kepala Rebound (Rebound Headache)
Sakit kepala karena penggunaan obat berlebihan biasa dikenal sebagai rebound headache. Ini adalah jenis paling umum dari sakit kepala sekunder. Ditandai dengan sakit kepala yang sering atau setiap hari dengan gejala yang mirip dengan sakit kepala tegang atau migrain.Jenis sakit kepala ini dapat terjadi akibat minum obat penghilang rasa sakit lebih dari 15 hari dalam sebulan. Ini terutama terjadi pada orang yang mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit khusus untuk pengobatan sakit kepala.
Satu-satunya pengobatan untuk rebound headache adalah dengan berhenti minum obat. Siapa pun yang menghentikan pengobatan harus melakukannya di bawah pengawasan dokter. Dokter akan dapat membantu menyusun rencana dan mungkin dapat meresepkan obat lain yang dapat membantu.
Gejala cenderung memburuk sebelum membaik. Gejala tambahan biasanya hilang dalam 7 hari tetapi mungkin memakan waktu hingga 3 minggu. Ini termasuk mual, muntah, peningkatan denyut jantung, gangguan tidur, kegelisahan, dan kegugupan.
10. Sakit Kepala Pasca Traumatis (Post Traumatic Headache)
Sakit kepala pasca traumatis biasanya dimulai 2-3 hari setelah sebuah cedera kepala. Sakit kepala ini juga dapat berkembang berbulan-bulan setelah cedera kepala, sehingga membuatnya sulit untuk didiagnosis.Sakit kepala ini terasa seperti migrain atau sakit kepala tegang, dan biasanya bertahan hingga 6 hingga 12 bulan setelah cedera terjadi. Bagi yang mengalami sakit kepala persisten atau memburuk harus mengunjungi dokter.
Referensi:
https://www.healthline.com/health/headache/types-of-headaches
https://www.webmd.com/migraines-headache/migraines-headaches-basics