Mengenal Aturan Dasar Taekwondo
Membahas mengenai seni bela diri Taekwondo kuno, ada aturan-aturan yang mungkin tampak membingungkan bagi pemula dengan sabuk putih. Artikel ini terutama akan memberikan panduan singkat mengenai aturan-aturan dasar Taekwondo bagi mereka yang baru mulai belajar.
Aturan Umum Taekwondo
Tujuan dari Taekwondo adalah mendaratkan sebanyak mungkin tendangan dan pukulan pada lawan di area yang diizinkan. Dalam hal ini, ada ketentuan mengenai area-area mana dari tubuh lawan yang boleh menjadi target serangan.
Suatu pertandingan Taekwondo terdiri dari tiga putaran, dengan masing-masing putaran berdurasi dua menit, dan diselingi istirahat satu menit diantara setiap putaran. Untuk area pertandingan Taekwondo sendiri berupa tikar persegi dengan ukuran 10 m.
Kemenangan dalam pertandingan Taekwondo dapat dicapai dengan melakukan knockout (KO), mencetak poin terbanyak, atau jika lawan didiskualifikasi (kemenangan secara default).
Ilustrasi pinterest.com/RamaAbo |
Mencetak Poin Dalam Taekwondo
Dalam Taekwondo, untuk setiap pukulan yang sah pada tubuh lawan diberikan 1 poin, dan untuk tendangan pada wajah diberikan 2 poin. Pesaing juga mendapatkan poin tambahan untuk knockdown.
Terdapat 1 wasit dan 3 juri yang mengawasi jalannya pertandingan, dan satu poin diberikan hanya ketika dua atau lebih juri mencatatkan pukulan pada waktu yang sama.
Tendangan ke kepala dan tubuh hanya diberikan poin jika mendarat dengan bagian kaki di bawah pergelangan kaki. Sementara pukulan yang mengarah ke tubuh harus dilakukan dengan bagian depan dari kepalan tangan jari telunjuk dan jari tengah, jika ingin diberikan poin. Selain itu tidak diperbolehkan untuk menyerang kepala.
Penalti Dalam Taekwondo
Hukuman atau penalti dalam Taekwondo diberikan jika melakukan pelanggaran seperti meraih, memegang, berpura-pura cedera, mendorong, dan membelakangi lawan.
Pelanggaran Taekwondo yang paling serius adalah 'Gam-jeom', yang mengakibatkan pengurangan satu poin. Contoh Gam-jeom diantaranya melempar lawan, sengaja melangkahi garis batas, menarik lawan ke tanah, dan menyerang wajah dengan apa pun kecuali kaki.
Jika lawan terlempar ke tanah, maka wasit akan memulai hitungan 10 detik. Knockdown terjadi apabila ada bagian tubuh kontestan yang menyentuh lantai selain kaki. Terdapat hitungan wajib delapan detik sebelum wasit memutuskan apakah pertarungan harus dilanjutkan.
Knockdown berubah menjadi knockout apabila lawan tidak dapat bangkit kembali pada hitungan detik ke sepuluh, atau jika wasit memutuskan dia tidak cocok untuk melanjutkan pada akhir hitungan ke delapan.
Jika pertandingan berakhir dengan poin imbang, maka kontestan dengan poin terbanyak sebelum penalti dikurangi akan menjadi pemenangnya. Jika skor masih imbang setelah ini, maka wasit memberikan kemenangan kepada kontestan yang dia yakini paling berani menyerang.
Satu-satunya pengecualian terjadi di kompetisi final, yakni jika poin imbang, kontestan akan melanjutkan ke babak ekstra 'sudden death', dimana yang pertama mencetak poin akan menjadi pemenangnya. Jika tidak ada hasil yang dicapai selama babak ini, maka keputusan akhir sekali lagi berada di tangan wasit.