Apa Saja Turnamen Bulutangkis Paling Bergengsi?


Setiap olahraga besar dan bereputasi biasanya memiliki satu atau beberapa turnamen atau event yang mewakili puncak olahraga tersebut. Seperti halnya sepak bola yang memiliki Piala Dunia FIFA, badminton juga memiliki turnamen serupa. Jadi, apa saja turnamen bergengsi dalam bulutangkis?

Turnamen bulutangkis paling bergengsi diantaranya ada Olimpiade Musim Panas, Kejuaraan Dunia BWF, Piala Thomas, Piala Uber, Piala Sudirman, dan All England Open. Turnamen-turnamen besar ini memang pantas menyandang gelarnya. Langsung saja kita bahas masing-masing turnamen tersebut.


Olimpiade Bulutangkis

Pertandingan Olimpiade pertama yang memperkenalkan bulutangkis sebagai olahraga resmi adalah Pertandingan Olimpiade tahun 1992 di Barcelona, ​​Spanyol. Olimpiade Musim Panas adalah turnamen besar yang paling langka, karena hanya terjadi setiap 4 tahun sekali, dan memiliki kriteria kualifikasi yang paling sulit.

Banyak pemain yang dianggap beruntung jika mampu mewakili negaranya dalam Olimpiade. Setiap negara peserta biasanya hanya dapat mengirimkan 1 pemain atau tim untuk berkompetisi dalam masing-masing dari 5 disiplin bulutangkis.

Namun, ada juga pengecualian yang memungkinkan untuk mengirim lebih dari 1 pemain atau tim untuk berkompetisi, yaitu:

  1. Jika suatu negara memiliki beberapa pemain / tim yang berperingkat tinggi (2 pasangan di peringkat 8 besar dunia untuk ganda, atau 2 individu di peringkat 16 besar dunia untuk tunggal), maka pasangan atau individu masing-masing memenuhi syarat untuk bersaing.
  2. Jika menjadi negara tuan rumah untuk Olimpiade tersebut, maka berhak atas satu pemain bulutangkis putri dan satu putra di setiap pertandingan tunggal. Hal ini dapat mengakibatkan lebih dari 1 individu berkompetisi di nomor tunggal yang bersangkutan, jika memiliki pemain lain di peringkat 16 besar dunia.

Kejuaraan Dunia BWF

Kejuaraan Dunia BWF memulai debutnya pada tahun 1977 di Malmö, Swedia. Turnamen ini diadakan setiap tahun, kecuali pada saat Olimpiade Musim Panas berlangsung.

Turnamen ini tidak memberikan hadiah berupa uang tunai kepada pemenangnya, melainkan memberikan pemain gelar juara dunia atas disiplin mereka untuk tahun tersebut. Selain itu, Kejuaraan Dunia BWF ini, bersama dengan Olimpiade memberikan poin peringkat dunia terbanyak kepada pemenangnya.


Piala Thomas Dan Uber

Piala Thomas merupakan Kejuaraan Beregu Putra Dunia, yang dimulai pada tahun 1949 di Preston, Inggris. Sementara Piala Uber merupakan Kejuaraan Beregu Wanita Dunia, yang dimulai pada tahun 1957 di Lancashire, Inggris.

Turnamen ini diadakan bersama, dengan jadwal dua tahunan (setiap 2 tahun sekali). Turnamen ini terdiri dari total 5 pertandingan per pertemuan (head-to-head) antara dua negara, yang dibagi menjadi 3 pertandingan tunggal dan 2 pertandingan ganda.

Sebanyak 16 negara bersaing di masing-masing Piala Thomas dan Uber, dengan fase awal turnamen dimainkan dalam format round-robin. Empat grup yang terdiri dari empat tim akan bertanding dengan negara lain dalam grup mereka (5 pertandingan, semuanya dimainkan melawan setiap lawan).

Kemudian pemenang dan runner-up dari masing-masing grup akan ditempatkan ke dalam sistem eliminasi tunggal (knockout), di mana tiap negara harus memenangkan 5 seri pertandingan terbaik.


Piala Sudirman

Piala Sudirman biasa dikenal sebagai Kejuaraan Beregu Campuran Dunia. Ini berlangsung setiap 2 tahun sekali. Piala Sudirman terdiri dari 4 grup berdasarkan skor peringkat dunia gabungan mereka. 12 tim teratas akan membentuk Grup 1, 8 tim berikutnya membentuk Grup 2, 8 tim berikutnya lagi membentuk Grup 3, dan 3 tim terakhir membentuk Grup 4.

Hanya 12 tim di Grup 1 yang benar-benar bersaing untuk memperebutkan trofi. Grup lainnya bersaing untuk meningkatkan skor peringkat mereka. Baca lebih lanjut mengenail Piala Sudirman pada artikel ini.


Yonex All England Open

Yonex All England Open adalah turnamen tertua dan terlama dalam sejarah bulutangkis. Turnamen ini dimulai pada tahun 1899, dan pernah terganggu penyelenggaraannya selama Perang Dunia I (1915 - 1919) dan Perang Dunia II (1940 - 1946). Mengingat kekayaan budaya dan sejarahnya yang penting, banyak pemain badminton berusaha untuk menambahkan gelar ini pada daftar kemenangan mereka.


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel